Jumat, 28 November 2014

Parit

Ketika di Madinah, Nabi terlibat konflik2 politik dgn kaum Yahudi, selain siap2 menerima serbuan Militer dari Mekkah pimpinan Abu Sufyan
Langkah brilian Nabi berdasarkan perundingan2 intens yg menghasilkan kesepakatan bahwa penduduk madinah akan saling bahu-membahu mempertahankan kota Madinah. Pakta perjanjian itu disebut "Piagam Madinah"
Bahasa cepetnya, temanmu adalah temanku, musuhmu adalah musuhku.
Berbagai suku Yahudi akan membantu kaum Muslim, demikian juga sebaliknya...
Akibat "kerusuhan politik" akibat perang Badar dan Uhud, Maka Abu Sufyan berhasil membentuk pasukan Mekkah yang kuat ditambah pasukan sekutu Suku2 Badui. Jumlah pasukan yg besar dgn persenjataan lengkap seperti ancaman air bah yg siap menghancurkan sebuah kota
Nabi mengingatkan Piagam Madinah kpd orang2 Yahudi, mari kita hadapi bersama tantangan serbuan itu. Selama kita percaya kpd Allah, Allah pasti akan membantu kita dgn caraNya.
Krn Kaum Yahudi sebagian besar berprofesi sbg pedagang,  juga mrk  berpikiran rasional bahwa melawan pasukan mekkah yg besar itu adalah bunuh diri......maka banyak kaum Yahudi yg menolak bergabung untuk membantu Nabi dlm menghadapi serbuan Abu Sufyan tsb
Hal tsb membuat kaum Muslim marah, dan menyebut kaum yahudi dgn sebutan "kaum munafik". Kaum munafik ini arti dasarnya adalah orang2 yg tidak percaya kpd Nabi (pd saat itu)
*kaum Muslim adalah gabungan pribumi kota madinah (anshar) juga kaum pendatang dr Mekkah (muhajirin)
Nabi sendiri tidak gentar dgn ancaman Abu Sufyan dan akan menghadapi sampai titik darah penghabisan. (Pada saat itu, kondisi psikilogis kaum Muslim adalah  mungkin lebih baik mati drpd hidup tak memiliki arti, terus dibawah ancaman, hidup miskin krn tindakan represif)
Ketika rapat bersama para sahabat, Nabi membuka perundingan utk mengumpulkan ide2 & strategi (militer). Dari berbagai ide, muncullah ide yg "aneh" tp sangat efektif. Ide tsb berasal dari budak persia bernama Salman. Salman mengungkapkan kalau salah satu strategi perang di negaranya adalah membuat parit.
Singkat cerita, berdasarkan ide Salman itu. Nabi mengalami kemenangan besar dgn membuat malu pasukan Mekkah dgn tidak bisa masuknya "pasukan sekutu" ke kota Madinah. Petinggi Mekkah sangat marah, karena cara strategi itu sangat memalukan dan hina, "sangat tidak Arab". Akhirnya pengepungan itu gagal..
Perang ini disebut Perang Khandaq (Parit)
Berhasil menahan pasukan Mekkah tidak demikian selesai hubungan kaum Muslim dgn suku2 Yahudi yg menolak kata2 Nabi.
Perang urat syaraf itu menghasilkan pengusiran suku2 yahudi keluar dari madinah. Harta (rumah, ternak) dll dianggap sbg pampasan perang diambil oleh suku2 Muslim
Ada satu suku yg benar2 mempertahankan integritas keimanan dan harga dirinya. Mrk mempertahankan tanah & hartanya. Suku Yahudi ini adalab Bani Quraizah. Dgn berat hati, berdasarkan hukum jahiliah Arab pd saat itu, nasib mrk berakhir dgn pembataian suku (genosida). Sekitar 700 orang Yahudi dibantai oleh kaum Muslim
Nabi sendiri mengetahui kejadian ini, tp dia mmg harus mempertahankan integritas dan persatuan kaum Muslim. Akhirnya beliau bersabda :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kaum Badui Arab

“Menurut Khalifah Umar Bin Khattab, orang-orang Badui lah yang melengkapi  Islam dengan bahan-bahan yang kasar”. Kaum Badui A...