Dalam semalam Muhammad telah
menjadi musuh. Para pemimpin suku Quraisy
mengirimkan delegasi kepada Abu Thalib, meminta nya untuk memutuskan
hubungan dengan keponakan laki-lakinya itu. Tak seorangpun bisa bertahan di
Arabia tanpa perlindungan dari pihak yang berkuasa. Seseorang yang sudah diusir
dari klannya bisa dibunuh tanpa
pembunuhnya dijerat oleh hukum, tanpa takut balas dendam dari suku nya. Abu Thalib
yang sangat menyayangi Muhammad kendati dirinya bukan lah seorang
muslim, berada dalam posisi yg sangat sulit. Dia mencoba mengulur kesempatan,
tetapi kaum Quraisy kembali mengultimatum “Demi Tuhan, kami tidak bisa para
leluhur kami dicaci, kebiasaan kami dicela dan tuhan-tuhan kami dihinakan!”. “Hingga
kau usir dia demi kami, kami akan melawan kalian berdua hingga salah satu pihak
dari kita akan mati!”. Abu Thalib
memanggil Muhammad, memohonnya untuk menghentikan dakwahnya yang subversive. “Selamatkan
lah aku dan dirimu sendiri” dia memohon. “Jangan letakkan pada pundakku beban
yang lebih besar daripada yang bisa kutanggungkan”. Karena yakin Abu Thalib
akan meninggalkannya, Muhammad menjawab dengan mata basah “Wahai pamanku, demi
Tuhan, andaikan mereka letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan
kiriku dengan syarat aku meninggalkan jalan ini, aku tidak akan melakukannya,
hingga Tuhan menjadikannya jaya atau aku mati di jalan ini. Beliau kemudian
diam dan meninggalhan ruangan itu sambil berurai air mata. Pamannya memanggilnya kembali, “Pergilah dan
sampaikan apa yang ingin kau sampaikan, karena demi Tuhan, aku tidak akan
pernah meninggalkanmu dengan alasan apapun,……”
Minggu, 22 Desember 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kaum Badui Arab
“Menurut Khalifah Umar Bin Khattab, orang-orang Badui lah yang melengkapi Islam dengan bahan-bahan yang kasar”. Kaum Badui A...
-
Hallo Bandoeng – Wieteke Van Dort Lagu ini mengisahkan hubungan telepon radio antara Hindia Belanda, khususnya pulau Jawa, dengan Nether...
-
RADEN NGABEHI RONGGOWARSITO Islam bercorak mistis telah menjadi satu kekhasan di bumi nusantara. Kesuksesan Islam sebagai agama pene...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar