Raden Saleh |
“Dua kutub yang saling bertentangan, namun keduanya cerah dan ramah,
seperti kekuatan sihir sakti yang mempengaruhi jiwaku. Disana, taman firdaus
masa kecilku di bawah terik matahari dan
keluasan Samudra Hindia yang gemuruh, tempat tinggal orang-orang yang kucintai,
dan tempat abu nenek moyangku bersemayam. Disini, Eropa, negara-negara yang
paling beruntung, tempat kesenian dan pendidikan tinggi berkilau bagai intan
permata, yang memikat gairah masa mudaku, dapat kutemukan lebih banyak
dibanding kampung halamanku, dimana aku begitu bahagia, diantara
sahabat-sahabat baikku, sebagai
pengganti ayah, ibu, dan saudariku, - hatiku terbagi untuk keduanya. Semua itu
mendorongku memberi persembahan sebagi wujud terimakasih dan kasih sayangku
kepada keduanya. Aku percaya, tak dapat berbuat lebih baik daripada
menceritakan kepada sahabatku disini, di tengah kebersahajaan adat istiadat dan
kebahagiaan suatu bangsa dimana aku dilahirkan, kukisahkan untuk para sahabat
tercinta kekagumanku terhadap Eropa dan kedaulatan akal budi manusia. Bahasa
yang kugunakan bukanlah ilmu pengetahuan yang mutlak dan bukan hal yang
berlebihan, melainkan lebih merupakan ungkapan sederhana bagaikan dari hati
seorang bocah yang murni. Tentu para sahabatku dapat mengerti dan menghargai.” -Raden Saleh-
sumbernya darimana nih?
BalasHapussumbernya darimana nih?
BalasHapus